Jumat, 30 November 2012

sejarah banjar


A.  SEJARAH BANJAR
Kawasan Banjarmasin awalnya sebuah perkampungan bernama "Banjarmasih" (terletak di Bagian utara Banjarmasin). Tahun 1606 pertama kali VOC-Belanda mengunjungi Banjarmasin, saat itu masih terletak di muara sungai Kuin. Kota-kota yang terkenal di pulau Kalimantan pada awal abad ke-18 adalah Borneo (Brunei City), Ноrmata (Karimata), Marudo, Bendamarfin (Banjarmasin), dan Lava (Lawai). Tahun 1747, VOC-Belanda memperoleh Pulau Tatas (Banjarmasin bagian Barat) yang menjadi pusat Banjarmasin semenjak saat itu hingga ditinggalkan Belanda tahun 1809. Tahun 1810 Inggris menduduki Banjarmasin dan menyerahkannya kembali kepada Belanda tahun 1817.
          Daerah Banjar Lama (Kuin) dan Banjarmasin bagian Timur masih tetap menjadi daerah pemerintahan pribumi di bawah Sultan Banjar yang berkedudukan di keraton Martapura (istana kenegaraan) hingga diserahkan pada tanggal 14 Mei 1826. Tahun 1835, misionaris mulai beroperasi di Banjarmasin. Tahun 1849, Banjarmasin (Pulau Tatas) menjadi ibukota Divisi Selatan dan Timur Borneo.
          Saat itu rumah Residen terletak di Kampung Amerong berhadap-hadapan dengan Istana pribadi Sultan di Kampung Sungai Mesa yang dipisahkan oleh sungai Martapura. Pulau Tatas yang menjadi daerah hunian orang Belanda dinamakan kotta-blanda. Ditetapkan dalam Staatblaad tahun 1898 no. 178 kota ini merupakan Onderafdeeling Banjarmasin en Ommelanden (1898-1902), yang merupakan bagian dari Afdeeling Bandjermasin en Ommelanden (Banjarmasin dan daerah sekitarnya). Tahun 1918, Banjarmasin, ibukota Residentie Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo mendapat Gemeente-Raad. Pada 1 Juli 1919, Deean gemeente mulai berlaku beranggotakan 7 orang Eropa, 4 Bumiputra dan 2 Timur Asing. Pada tahun 1936 ditetapkan Ordonantie pembentukan Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost (Stbld. 1936/68). Borneo Barat dan Borneo Selatan-Timur menjadi daerah Karesidenan dan sebagai Gouvernementen Sumatra, Borneo en de Groote-Oost yang pusat pemerintahannya adalah Banjarmasin. Tahun 1937, otonomi kota Banjarmasin ditingkatkan dengan Stads Gemeente Banjarmasin karena Banjarmasin sebagai ibukota Gouvernement Borneo.  
        Tanggal 16 Februari 1942, Jepang menduduki Banjarmasin. kemudian dibentuk pemerintahan pendudukan bagi Borneo & kawasan Timur di bawah Angkatan Laut Jepang. Tanggal 17 September 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu (tentara Australia) yang memasuki Banjarmasin. Tanggal 1 Juli 1946 H. J. van Mook menerima daerah Borneo en de Groote-Oost dari tentara pendudukan Sekutu dan menyusun rencana pemerintahan federal melalui Konferensi Malino (16-22 Juli 1966) dan Konferensi Denpasar (7-24 Desember 1946) yang memutuskan pembentukan 4 negara bagian yaitu Jawa, Sumatera, Borneo (Netherlands Borneo) dan Timur Besar (Negara Indonesia Timur), namun pembentukan negara Borneo terhalang karena ditentang rakyat Banjarmasin Tahun 1946 Banjarmasin sebagai ibukota Daerah Banjar satuan kenegaraan sebagai daerah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Kotapradja Banjarmasin termasuk ke dalam Daerah Banjar, meskipun demikian Daerah Banjar tidak boleh mencampuri hak-hak dan kewajiban rumah-tangga Kotapradja Banjarmasin dalam daerahnya sendiri.
B.   Sungai Bagi Masyarakat Banjar
        Sungai-sungai yang begitu banyak tersebar di propinsi Kalimantan selatan mempunyai begitu banyak kegunaan bagi masyarakat setempat yang kira nya mempunyai keunikan tersendiri di mata wisatawan.aktifitas para pemukim di berbagai pelosok yang masih berbau budaya aslinya menawarkan pengalaaman yang sangat menawan kepada para wisatawan yang singgah. Sungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kota Banjarmasin sehingga Banjarmasin mendapat julukan "kota seribu sungai" meski sungai yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. Sungai menjadi wadah aktivitas utama masyarakat zaman dahulu hingga sekarang, utamanya dalam bidang perdagangan dan transportasi.
         Data dari Dinas Kimprasko Banjarmasin menunjukkan pada 1997 di Ibu Kota Kalimantan Selatan itu terdapat 117 sungai, kemudian pada 2002 berkurang menjadi 70 sungai, lalu pada 2004 sampai sekarang hanya tinggal 60 sungai. Penataan kota Banjarmasin semestinya penataan daratan harus mengikuti penataan sungai, artinya penataan sungai yang didahulukan baru penataan darata.
C.   Pengetahuan Tentang Sungai
       Perupinsi Kalimantan selatan memiliki sedemikian banyak sungai yang muara ya terletak di laut jawa dan selatan makasar. Sungai barito yang terkenal itu berhulu di daerah Kalimantan tengah,lalu mengalir dari utara ke selatan dan bermuara di laut jawa.sungai barito memiliki anak-anak sungai yang berhulu di pegunungan meratus .lalu mengalir ke arah barat dan menyatu dengan induk sungai barito.sedangkan sungai-sungai yang bermuara di selat makasar terletak di bagian timur Kalimantan selatan serta berhulu di pegunungan meratus .
Di bawah ini akan saya sebutkan beberapa sungai yang ada di kawasan Kalimantan selatan dan sekitar ya yang berpengaruh antara lain  :



1.      Sungai barito
        Sungai barito merupakan sungai terbesar dan terpenting di Kalimantan selatan.panjang ya sekitar 900 Km,lebar rata-rata sungai barito 650 M,dan kedalaman sungai barito rata-rata 8 M.di daerah muara sungai barito lebarnya menjapai 1 kelo meter.
2.      Sungai Nagara.
       Sungai nagara  merupakan anak sungai barito  yang paling penting sebab di kerenakan lebih dari separu penduduk kalimantan selatan bermukim . panjang sungai nagara 127 KM dan meliputi beberapa kota penting tempat pemukiman penduduk Kalimantan selatan.Tempat –tempat tersebut adalah amuntai, Nagara, tanjuung , kandangan , rantau dan barabai serta Marabahan yang terletak pada pertemuan sungai barito dan sungai nagara.
3.      Sungai-sungai
      Sungai kusan sungai yang panjang ya sekitar 80 KM,sungai batu licin panjang ya 70 km, sungai sutai panjang ya 49 km , sungai tabalong panjang ya sekitar 60, sungai martapura panjang ya 80 km , sungai balangan panjang ya 50 km, dari semua sungai tersebut dapat di layari oleh kapal –kapal besar
D.  Fungsi Sungai Bagi Masyarakat Banjar
         Masyarakat banjar memang merupakan kumpulan individu yang tidak dapat di pisahkan dengan aliran sungai sebagai tempat atau lokasi di mana mereka hidup. Kehidupan yang merika jalani tidak akan dapat terpisahkan dan selalu tampak berkaitan dengan potensi  sungai yang ada di sekitar habitat mereka.wanita banjar melakukan pekerjaan rumah tangga mereka dengan pasilitas air sungai mereka mencuci pakaian dan barang rumah tangga lainnya dengan air sungai.bahkan mereka mandi menggunakan air sungai pula .
      Mata pencaharianrian masyarakatnya pun kebanyakan tidak terlepas dari fasilitas air sungai tersebut baik di pedesaan maupun di perkotaan.di pedesaan kebanyakan para nelayan ikan dan udang yang memanfaatkan sungai sebagai sumber mata pencariian mereka.ada pula sebagian kecil dari masyarakat pedesaan yang memanfaatkan aliran sungai untuk sarana irigasi bagi sawah mereka.
       Transportasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan atau sebaliknya juga tidak lepas dari unsure sungai sungai sebagai media penghubung.dengan keyataan bahwa transportasi menggunakan potensi jalur sungai maka perdagangan pun bergantung pada alat transportasi air. Sebagai contoh seseorang dapat berpergiaan dari Kalimantan selatan ke Kalimantan tengah dengan perahu motor  selama kurang lebih lima jam lama ya perjalanan.
       Perdagangan di perkotaan seperti di kota Banjarmasin pun sebagian besar mempergunakan jalur air sungai-sungai kecil di seputar kota.pasar terapung di kampong kwin dan di lok baintan mungkin merupakan contoh paling nyata .selain itu pedagang kelontong, penjualan kayu batangan atau warung berjalan dating dari rumah ke rumah menawarkan barang-barang dagangan ya dengan perahu
     Transportasi jalur sungai merupakan jalur sungai di perkotaan juga di gunakan oleh masyarakat secara spesifik  seperti perahu kelutuk yang mempunyai layaknya  sebuah bemo di darat .banyaknya pengemudi kapal kelotok mengakibatkat proses kerja dapat berubah sesuai situasi artinya seseorang bisa saja merubah tujuan pengemudi sesuai dengan kehendak ya dengan memberikan penawaran tertentu.hal ini dapat terjadi kerena memang terdapat banyak pengemudi sehingga sebagian dari mereka bisa saja memindahkan penumpangnya ke kapal pengemudi lain.bila mereka mendapat penawaran yang lebih menguntungkan(carter).
       Malah lebih lagi seseorang bisa saja mencarter perahu sampai ke luar kota pulang pergi.pengangkutan dalam kota juga menggunakan jalur sungai sebagai sarana penghubung .hal-hal lazim di angkut ialah barang-barang material seperti kayu dan lain ya.
       Fungsi lain kiranya paling mendasar bagi masyarakat terhadap sungai ialah sebagai tempat tinggal atau lebih tepatnya sebagai lahan pondasinya  bagi rumah mereka.rumah banjar yang edeal bagi rumah tetangga biasa ialah rumah yang bagian depanya berpondasi pada bagian tanah dan bagian belakang ya berpundasi pada sungai.jenis kayu yang di gunakan ialah kAYU ulin dengan panjang 3 M untuk ukuran rumah biasanya 4 m, untuk rumah bertingkat sebagai pundasi di sungai .panjsng kayu pondasi di bagi dua.separu masuk kedalam tanan dan separunya masuk ke dalam air.
E.   MAKNA SUNGAI BAGI MASYARAKAT BANJAR
        Sungai-sungai di Kalimantan selatan bukanlah sungai yang tergolong bersih atau jernih.namun kenyataan ini bagaikan layaknya di anggap bagai angin lalu saja oleh sebagian besar masyarakat banjar.kentah mengapa walau air PAM sudah masukke daerah pedesaan sekali pun.masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan masih saja melakukan kegiatan seharian di sungai.
         Masyarakat banjar mempunyai anggapan bahwa air sungai tersebut bersih dan hanya kelihatannya saja kotor.kerena laju perahu motor yang mengakibatkan gelombang sehingga mengakibatkan air jadi keruh itulah kata masyarakat banjar tentang kundisi air sungai di banjar.openi tersebut tidak benar sebab biarpun air dari sungai tersebut di diamkan untuk beberapa Hari dan kotoran yang ada sudah mengendap tapi tetap saja warna air itu masih kuning.
 Dengan keadaan air yang jelek tersebut rupanya tidak membuat masyarakat berhenti mengunsumsi air dari sungai.contohnya paling menunjul kiranya ialah di gunakanya air sungai tersebut untuk berkumur setelah menyikat gigi.tentunya hal tersebut tidak bisa di kata kan benar dan dapat merusak kesehatan khususnya gigi.
         Masyarakat banjar memulai memilih daerah pinggiran sungai sebagai tempat tinggal sejak abat ke -16 .konon di sebabkan oleh raja banjar islam pertama .pangeran suriansyah yang memulai pindah kearea pinggir sungai .kampung kwin sekarang ini ,dulunya berupa keputren tempat tinggal ratu beserta sanak keluarga wanita.Nama”kwin”itu tak lain berasal dari kata bahasa inggris “Queen”yang berarti ratu .dengan kenyataan di atas tersirat bahwa masyarakat banjar sudah sampai berabad-abad menggunakan pasilitas air sungai untuk segala keperluan mereka.mungkin saja benar kalau di waktu lampau air sungai di Kalimantan itu jerneh dan masih pantas untuk di gunakan  dalam kehidupan sehari-hari.
F.    PASAR TERAPUNG DI BANJARMASIN
      pasar terapung adalah pasar tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin Banjarmasin Kalimantan SelatanPara pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya
Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.
Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil.

G.  LETAK GEOGRAPIS BANJARMASIN
       Kota Banjarmasin terletak pada 3°15' sampai 3°22' Lintang Selatan dan 114°32' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada 0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah kuala sungai Martapura yang bermuara pada sisi timur sungai barito Letak Kota Banjarmasin nyaris di tengah-tengah Indonesia.
       Kota ini terletak di tepian timur sungai Baritodan dibelah oleh sungai Martapurayang berhulu diPegunungan Meratus Kota Banjarmasin dipengaruhi oleh pasang surut air laut Jawasehingga berpengaruh kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap kehidupan masyarakat, terutama pemanfaatan sungai sebagai salah satu prasarana transportasi air, pariwisata, perikanan dan perdagangan.
    Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah Kota Banjarmasin yang kurang lebih 72 km² ini dapat dipersentasikan bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertanian 3.111,9 ha, perindustrian 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman adalah 3.029,3 ha dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan perkembangan wilayah terus terjadi seiring dengan pertambahan kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan serta penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
H.  KEADAAN IKLIM BANJARMASI
Kota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari Benua Asia melewati Samudera HindIa menimbulkan musim hujan, sedangkan angin dari Benua Australia adalah angin kering yang berakibat adanya musim kemarau.
Curah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.400 mm dengan fluktuasi tahunan berkisar antara 1.600-3.500 mm, jumlah hari hujan dalam setahun kurang lebih 150 hari dengan suhu udara yang sedikit bervariasi, sekitar 26 °C.
Kota Banjarmasin termasuk wilayah yang beriklim tropis. Angin Muson dari arah Barat yang bertiup akibat tekanan tinggi di daratan Benua Asia melewati Samudera Hindia menyebabkan terjadinya musim hujan, sedangkan tekanan tinggi di Benua Australia yang bertiup dari arah Timur adalah angin kering pada musim kemarau. Hujan lokal turun pada musim penghujan, yaitu pada bulan-bulan November–April. Dalam musim kemarau sering terjadi masa kering yang panjang. Curah hujan tahunan rata-rata sampai 2.628 mm dari hujan per tahun 156 hari. Suhu udara rata-rata sekitar 25 °C - 38 °C dengan sedikit variasi musiman. Fluktuasi suhu harian berkisar antara 74-91%, sedangkan pada musim kemarau kelembabannya rendah, yaitu sekitar 52% yang terjadi pada bulan-bulan Agustus, September dan Oktober

Tidak ada komentar:

Posting Komentar